Namun, Kepala Desa Abbanuange, Buhari, membantah kabar pernikahan itu. Menurutnya, perceraian antara Bur dan istrinya, Aulia (21), bahkan belum terjadi dan baru akan diproses pada 27 Mei 2025. Buhari menegaskan bahwa pernikahan antara menantu dan mertua tidak mungkin terjadi karena bertentangan dengan syariat Islam.
Sementara itu, Ftr menyangkal Bur adalah ayah bayinya dan menyebut nama pria lain, Gilang, yang tinggal di Palu. Bur sendiri memilih bungkam, sedangkan Aulia tetap curiga terhadap suami dan ibunya, hingga mengajukan gugatan cerai.
Isu bahwa seorang pria menikahi mertuanya setelah menghamilinya adalah hoaks. Hingga kini, belum ada bukti pernikahan maupun keputusan hukum mengenai perceraian mereka. Pemerintah desa masih berusaha menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh.
(Penulis Sofyan)
