Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis malam, 24 April 2025. Saat itu, Imran—anak dari almarhumah—pulang ke rumah orang tuanya. Saat memasuki kamar pribadi sang ibu, ia terkejut mendapati Jusnawati telah meninggal dunia, terbaring di atas tempat tidur. Sementara itu, suami korban, Arifuddin, saat kejadian diketahui berada di bawah kolong rumah bersama cucu perempuannya.
Merasa ada kejanggalan atas kematian mendadak tersebut, pihak keluarga segera melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Salah satu saksi, Sainal, yang juga anak korban, mengungkapkan bahwa terakhir kali bertemu dengan ibunya pada sore hari yang sama, dan saat itu Jusnawati dalam keadaan sehat.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Dodie Ramaputra, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk melakukan otopsi terhadap jenazah.
“Ada kecurigaan terkait meninggalnya Jusnawati, sehingga kami melakukan otopsi. Kami berharap hasilnya dapat memberikan kejelasan atas penyebab kematiannya,” ujar AKP Dodie.
Selain otopsi, penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi, baik dari pihak keluarga maupun tetangga korban, guna mengumpulkan informasi secara lebih komprehensif.
“Beberapa saksi sudah kami periksa untuk melengkapi informasi,” tambahnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian Jusnawati.
(Sofyan)
